Secerah Daisy

Mengingat cerita lama, aku bertemu dengannya pada saat aku mengingatnya siapa tak senang begitulah yang aku rasakan dulu, hampir satu tahun yang lalu lamanya. Aku juga menatapnya tatkala tertidur mungkin hampir satu jam-an andai saja tak dingin malam itu mungkin aku tetap bertahan untuk tetap menatapnya hingga terbit fajar. Pagi tiba aku bangun dengan semangatnya berharap bertemu dengannya di kegiatan itu, tapi senyumku pada pagi itu hilang sirna di telan embun, ternyata dia pergi tanpa aku mengiring dengan tatapanku. Aku tau dia mungkin pria idaman setiap orang, karna aku sudah pernah merasakan bagaimana perhatiannya terhadap wanita yang terluka, aku benar-benar melayang saat dia memperhatikanku, “mba’ kenapa? ngga’ usah dipikirinlah kalo masalah itu, relax aja,,, Aku bisa tersenyum mendengar apa yang ia katakan… Setelah beberapa bulan aku tak bertemu dengannya, tapi malam itu aku melihatnya lagi dan aku mengingat kenangan yang indah dulu dan aku masih berharap untuk be

thanks berat buat kamu yang sudah mengisi ruang persahabatan antara kita, walau saat ini aku rasa semua itu telah berakhir dengan indahnya.

Bahagia itu yang aku inginkan saat holiday kemarin, tapi itu sirna seketika. satu tahun lamanya aku tak bertemu dengannya, entahlah apa yang terjadi dengan besok apa semua ini akan hilang sirna di telan gelapnya malam, yang memang kamu hilang dariku sekarang.. aku tak mau membebani diriku sekarang. melangkah lebih maju untuk mencapai cita-cita yang benar-benar aku ingginkan, hmm,, kata goodbye saja yang belum aku ucapkan untukmu.