Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Diversity Street Dance

Diversity Usaha yang kita jalani saat ini, jika kita bersungguh-sungguh menjalankannya Insya Allah pasti kesuksesan selalu terbuka untuk kita. Tetapi di sela-sela usaha kita pasti akan ada banyak kendala yang akan menyertai dan berperan untuk mencapai kesuksesan tersebut, dan itu pun tergantung orangnya masing-masing, apakah mampu untuk mengambil pelajaran dari hal tersebut untuk menjadi batu loncatan untuk mencapai kesuksesan?. Saya akan berbagi Moto yang sangat bagus untuk mencapai cita-cita yang sangat diinginkan, Moto ini adalah milik grup dance dari UK (United Kingdom) " Diversity ".   Dream : Mereka bermimpi menjadi kelompok "Street Dance" terkenal. Mereka                       menyertai mimpi mereka dengan usaha yang sungguh-sungguh. Believe : Mereka percaya dengan kemampuan mereka karena mereka telah berusaha                semaksimal mungkin. Achieve : Dan inilah akhirnya "Menuju Kesuksesan", mereka mendapatkan apa yang              

Harus Sabar

Diam, hanya sendiri tanpa teman sebulanan itu menurut orang pasti menyakitkan, dan hal itu aku rasakan sendiri tanpa teman sebaya untuk diajak ngobrol. wihhh,,, benar-benar di buat bersabar.

Tahapan Bermain Bayi

Sebagai permulaan aku bakal share tentang tahapan bermain bayi yang aku baca di tabloidnakita. semoga bermanfaat. Di usia 0-3 bulan, bayi banyak mengeksplorasi tubuhnya untuk mengembangkan kemampuan sensori motoric dan motoriknya. Ini sesuai dengan gerakan reflex mengisap dan mengenggam yang berkembang pada usia ini. Setelah gerakan reflex tersebut menghilang, ketika bayi berusia 3-4 bulan, maka ia baru melakukan kegiatan bermain dalam arti sesungguhnya. Berikut tahapannya: ·                                  Usia 3-4 bulan (tahap primary circular reactions). Pada tahap ini, bayi bermain dengan melakukan gerakan yang diulang-ulang dan primer. Misal, bayi menyentuh mainan gantung berulang-ulang. ·                                 Usia 4-8 bulan (tahap secondary circular reactions). Memasuki tahap ini   bayi sudah tertarik dengan objek-objek di luar dirinya, namun kegiatannya tetap dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan kesenangan. Misal, berusaha mendorong atau