Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Kenangan yang Aku Rindu (Cerita bersama Mbak Mer)

Masih jelas sekali diingatanku bagaimana bahagianya aku saat itu, jalan-jalan melepas penat yang menghantui selama beberapa minggu terakhir. Aku sangat bersyukur saat itu bertemu sahabat-sahabat yang luar biasa, menjalani beratnya tantangan demi tantangan dalam menyelesaikan study kami. Kami bahu membahu untuk saling menyemangati dan memikirkan solusi Bersama. Masa-masa itu masih terkenang, aku menuliskan ini untuk menjadi pengingatku saat aku lupa bahwa banyak kebahagiaan yang tercipta di Kota Malang saat itu. Dari dulu sekali aku ingin menulis setiap kenangan yang telah aku lewati, dan saat ini jariku ingin menari bekerja sama dengan ingatanku untuk menulisnya. Di Malang aku paling sering menghabiskan waktu Bersama sahabat-sahabatku, bahkan kita menghabiskan waktu disaat senggang dengan memasak, mencoba resep-resep baru yang bisaa kita kerjakan di kos. Mengingat masa-masa itu sering kali membuat aku tersenyum sendiri, bukankah kenangan indah lebih melekat diingatan k

Terima Kasih Untuk Itu

Dulu aku lebih banyak mengatakan "Ya" selama tidak merugikan diriku. Sekarang, "Tidak lagi" karena aku mulai memilah mana yang aku mau. Dulu aku lebih memilih untuk menunggu Sekarang "Tidak" karena aku tau menunggu hasilnya tak menentu Dulu aku sering berharap dalam diam Sekarang tidak lagi, aku merasa menjadi diriku sendiri Aku benar-benar menjadi diriku sendiri, Dan aku tau itu setelah kau hadir dalam hariku Terima kasih untuk itu.

Lorong tak berujung

Aku sering berpikir saat aku tiba-tiba terbangun di gelapnya malam, akan kah esok masih ada kesempatan untuk mengulang moment yang telah aku lewati? Banyak kesalahan  yang aku perbuat, dan aku tau itu, aku mengerti itu, tetapi aku tetap saja bertanya pada diriku sendiri. Bertanya terus bertanya tanpa ada titik terang, entah karena aku terlalu lama meninggalkan cahaya itu. Sampai sekarang kesempatan menikmati hidup ini masih bisa aku rasakan, dan aku kembali tersadar mengapa Sang Pencipta menyadarkanku dipagi buta, karena aku masih berlumur dosa  dan aku harus keluar dari lorong yang tak berkesudahan ini.