Hari ini, pagi jum'at kami dengan hati yang berdebar duduk mendengar tausyiah pimpinan pondok.
Aku adalah orang yang paling ketakutan pada saat itu sekaligus percaya diri, karena aku dapat melewati pantangan yang banyak orang tidak dapat melewati itu yaitu kejujuran.
Puluhan menit setelah itu amplop sudah ada di tangan kami, dan aku sendiri belum memiliki keberanian untuk melirik kertas itu, dengan instruksi dari pimpinan pondok dengan membaca "basmalah bersama-sama
aku membuka kertas itu dannn alhamdulillah dengan segala jenis syukur aku LULUS.... begitu juga teman-temanku aku melihat raut kegembiraan di wajah mereka dan air mata bahagia, luar biasa itu semua pengalaman yang jarang kita dapat di sembarang tempat, dan juga tadi aku melihat bagaimana hiruk piruk diluar itu entah kegembiraan atau apa, mereka mencorat corek pakaian mereka, alhamdulillah kami terlindungi dari perbuatan yang tidak baik seperti itu.
Aku adalah orang yang paling ketakutan pada saat itu sekaligus percaya diri, karena aku dapat melewati pantangan yang banyak orang tidak dapat melewati itu yaitu kejujuran.
Puluhan menit setelah itu amplop sudah ada di tangan kami, dan aku sendiri belum memiliki keberanian untuk melirik kertas itu, dengan instruksi dari pimpinan pondok dengan membaca "basmalah bersama-sama
aku membuka kertas itu dannn alhamdulillah dengan segala jenis syukur aku LULUS.... begitu juga teman-temanku aku melihat raut kegembiraan di wajah mereka dan air mata bahagia, luar biasa itu semua pengalaman yang jarang kita dapat di sembarang tempat, dan juga tadi aku melihat bagaimana hiruk piruk diluar itu entah kegembiraan atau apa, mereka mencorat corek pakaian mereka, alhamdulillah kami terlindungi dari perbuatan yang tidak baik seperti itu.
Pimpinan pondok sedang memberi tausyiah |
Teman2 putri yang lagi pada deg-degkan |
Komentar
Posting Komentar