Secerah Daisy

Tahun 2019 merupakan tahun yang akan sulit aku lupakan kenang-kenangannya. Aku sebelumnya tidak pernah bermimpi akan berkunjung ke negara lain dalam waktu dekat. Akan aku ceritakan di lain kesempatan bagaimana proses aku bisa berkunjung ke singapura secara gratis. Aku disini cerita gambaran secara umum apa yang aku lakukan selama di singapura, dan gambaran singkat yang aku persiapkan sebelum berangkat ke singapura Mulai dari awal saat aku diberitahu akan berangkat ke singapura, pastinya aku cari tahu detail di google, destinasi apa saja yang aku perlu kunjungi saat berada di Singapura. dan bahkan hal detail tentang transportasi yang biasa digunakan di singapura, lokasi tempat pembelian sim card saat berada di Singapura, semua aku list detail untuk persiapan saat berada disana. untuk detailnya aku akan share di post yang berbeda yah, aku share beberapa foto saat berada di Singapura.  Saat foto di dekat patung singa (Merlion) Super lelah karena kami jalan bersama kelompok

  ODF (Open Defecation Free) kondisi dimana setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. dari pengertian tadi ada keinginan besar dari pemerintah desa untuk ikut serta untuk mencapai ODF yang target maksimalnya harus diselesaikan pada tahun 2022.             Pemerintah Desa Prode SP 1 menganggarkan bantuan untuk pembangunan jamban yang dikhususkan untuk masyarakat yang sangat   tidak mampu untuk membangun jamban, dan masyarakat antusias atas program tersebut. Untuk mencapai ODF pemerintah desa tidak hanya menganggarkan dan untuk pembangunan fisik, tetapi bekerjasama dengan tenaga kesehatan yang ada di desa dan kecamatan untuk memotivasi masyarakat untuk mengubah prilaku hidup bersih dan sehat.             Target yang ingin dicapai pemerintah desa Prode SP 1   pada tahun 2020 seluruh masyarakat (29 rumah tangga) yang belum memiliki jamban   dapat memiliki jamban di rumah masing-masing, untuk prilaku buang air besar sembarangan sudah tidak didapatkan di de

  Selamat Tinggal persembahan untuk Kak Ashraf Sinclair     Hari selasa tepatnya setelah posyadu di desa, aku langsung bergegas menuju kecamatan untuk mengikuti pertemuan bidan. singkat cerita sesampai di lokasi pertemuan, tiba-tiba ingin cek laman instagram, dan hati terdalamku langsung terketuk membaca berita tentang berpulangnya public figure (Kak Ashraf suami kak Bunga). Aku memang tidak mengikuti akun sosial media mereka, tetapi aku mengagumi bagaimana bahagianya rumah tangga mereka. Mendengar kabar yang begitu tiba-tiba aku tidak bisa bayangkan rasa kosong yang di alami kak Bunga dan keluarga. Aku bisa dikatakan orang yang mudah tersentuh dengan cerita sedih walaupun aku hanya melihat melalui layar kaca saja. Banyak mendengar cerita dari teman-teman beliau tentang kebaikan dan perilaku dan sikap beliau yang dapat menjadi contoh untuk semua. Kepergian kak Ashraf rasanya meninggalkan bekas yang begitu dalam sampai membuat aku menangis. Aku yakin Allah begitu sayang sampai h

Banyak orang ingin memulai sesuatu yang besar, tetapi tidak tahu harus memulai darimana, layaknya orang dapat melihat tetapi sedang berjalan di tengah gelap gulitanya malam. Banyak waktu terlewat begitu saja, menghabiskan dengan mengerjakan sesuatu yang bahkan tidak ada manfaatnya sedikitpun, setelah usia semakin bertambah datanglah penyesalan yang tiada tara, penyesalan yang tiada arti. Baru menyadari bahwa waktu itu berlalu begitu saja tanpa ada hasil yang diraih, tanpa prestasi yang dapat dibanggakan. Banyak orang yang merasakan hal yang sama. Lalai dalam kenyamanan yang akhirnya membuat diri sendiri berakhir di dalam kebinasaan. Memang sangat berkhasiat tentang pepatah yang mengatakan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Selagi masih ada kesempatan, selagi ada waktu yang tersisa, saatnya untuk bergerak melakukan yang terbaik, mencari ridha Illahi agar tidak ada penyesalan untuk kedua kali.  ~Polehan, 15 Februari 2016~